Kelompok 11
Hari ini kita diberikan
tugas perkelompok dimana satu kelompok itu terdiri dari 3 orang, dan kita
diberikan tugas untuk melakukan simulasi tentang Pedagogi dan Andragogi.
Berikut simulasi tentang
Pedagogi dan Andragogi dari kelompok kami.
Kita mulai dengan Pedagogi
terlebih dahulu.
Ceritanya ada seorang Ibu
dan seorang anak TK.
Ketika sedang mengobrol
dengan anaknya, Ibu tersebut menanyakan pada anaknya tentang apa yang dia
pelajari di sekolahnya hari ini.
Ibu : Nak, apa yang kamu
pelajari di sekolah hari ini?
Anak : Hari ini ibu guru
mengajar berhitung, ma.
Ibu : Jadi, adek ngerti ga
yang ibu guru ajarin?
Anak : Ga gitu ngerti si
ma.
Ibu : Nah gini contohnya,
misalkan mama punya 3 ayam, kemudian papa punya 3 ayam. Terus, ayamnya uda
berapa sekarang?
Anak : 3 ayam dan 3 ayam.
6 donk ma?
Ibu : Nah, benar, 3 tambah
3 kan sama dengan 6.
Nah, disini itu, dapat
kita lihat bahwa Pedagogi itu cara mengajarnya lebih ke Teacher-Centered. Ibu
dari anak tersebut sebagai fasilitator (Guru) dan anaknya sebagai penerima.
Anak tersebut diajarkan dengan perumpamaan ayam agar pembelajaran tersebut
dapat menjadi lebih menarik dan anak tersebut dapat dengan mudah mengerti apa
yang dimaksudkan ibunya tersebut.
Kemudian yang Andragogi.
Ceritanya ada 3 orang
mahasiswa yang sedang bingung menentukan ingin makan dimana seusai perkuliahan.
Katakan saja si A, si B,
dan si C.
Mereka berdiskusi untuk
menentukan dimana mereka akan makan siang.
Si A : Kita mau makan
dimana?
Si B : Di kantin aja.
Si C : Kantin? Kantin
mana?
Si B : Di kantin
Kedokteran.
Si A : Bosan. Mahal.
Tempat lain donk.
Si C : Iya, tempat lain
aja. Disana ga enak.
Si B : Bagaimana kalau
makan burger di pinggir jalan itu aja?
Si A : Ga mau, jorok.
Pinggir jalan itu kan kotor.
Si C : Bagaimana kalau
kita makan di tempat yang sebelah sana itu aja. Disana enak lo.
Si A : Boleh. Kita kesana
aja.
Nah, dari cerita di atas,
individu-individu tersebut sedang belajar mengambil keputusan melalui
pengalaman-pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mengatakan tempat makan mana
yang enak dan tidak enak berdasarkan pengalaman mereka karena mereka sudah
pernah makan di tempat tersebut. Dalam Andragogi, pembelajaran itu bersifat
Student-Centered, siswalah yang berpikir sendiri dan belajar mandiri dan
mengemukakan pendapat berdasarkan pengalaman-pengalaman yang pernah mereka
alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar