Halaman

Sabtu, 09 Juni 2012

Mini Project

Mini Project Psikologi Pendidikan

Disusun oleh:


I.                   PERENCANAAN
A.    Judul
Gambaran Motivasi Berprestasi dengan Penggunaan Smartphone dalam Dunia Pendidikan di Fakultas Psikologi USU Angkatan 2008
B.     Pendahuluan
Di era modern saat ini, teknologi berkembang secara pesat. Teknologi ini jugahampir menyentuh semua aspek kehidupan. Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah telepon cerdas atau sering kita dengar dengan istilah smartphone.
Telepon cerdas (smartphone) adalah telepon genggam yang memiliki sistem operasi untuk masyarakat luas, dimana pengguna dapat dengan bebas menambahkan aplikasi, menambah fungsi-fungsi atau mengubah sesuai keinginan pengguna. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer mini yang mempunyai kapabilitas sebuah telepon. (Shiraisihi et al, 2010).
Pengguna smartphone terdiri dari semua kalangan, mulai dari yang muda sampai yang tua. Pengguna smartphone ini semakin berkembang, khususnya mahasiswa. Menurut Dian Siswarini, Sekretaris Jenderal ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia), layanan data internet kini menjadi bagian dari aktivitas harian pelanggan ponsel di Indonesia. Ia mencatat sebagian besar pengguna telepon pintar dewasa ini menggunakan perangkat mereka untuk menelusuri internet, membaca berita online, bergaul di jejaring sosial, dan saling mengirim surat elektronik. Untuk itu, pengguna telepon pintar akan menghabiskan waktunya untuk menatap pada layar telepon dalam waktu yang lama.Penggunaan smartphone pada mahasiswa ini seringkali terkait juga dengan kebutuhan perkuliahan. Mahasiswa memiliki motivasi yang berbeda dalam hal kepemilikan smartphone ini, salah satunya motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi adalah motif yang mendorong seseorang untuk  mencapai keberhasilan dalam bersaing dengan suatu ukuran keunggulan, baik berasal dari standar prestasinya sendiri di waktu lalu ataupun prestasi orang lain (Sukadji dkk, 2001). Ketika mahasiswa memiliki motivasi berprestasi, tentunya mahasiswa tersebut membutuhkan dukungan eksternal. Dukungan eksternal seperti memiliki smartphone dapat membantu mahasiswa untuk mewujudkan prestasi yang ingin dicapainya.  
Berdasarkan pemaparan diatas, kelompok tertarik untuk melihat gambaran motivasi berprestasi dalam menggunakan smartphone di Fakultas Psikologi USU Angkatan 2008.
C.    Landasan Teori
1.      Telepon Cerdas (smartphone)
v  Definisi
Telepon cerdas merupakan telepon genggam yang mempunyai kemampuan internet dan fungsi yang luas termasuk fitur-fitur PDA (Personal Digital Assistant) seperti membaca e-mail, kemampuan membaca buku elektronik (e-book), chatting/instant messaging serta mempunyai banyak aplikasi. (Anderson,2004)
v  Fungsi-Fungsi Telepon Cerdas
Telepon Cerdas menawarkan akses langsung baik ke informasi yang dipublikasikan maupun sistem jaringan perusahaan seperti intranet. Ketersediaan global dari jaringan telepon broadband dan aplikasi-aplikasi dapat mengubah penyampaian informasi kepada masyarakat bisnis, hukum dan komunitas peneliti. (White, 2010) Telepon cerdas memiliki fungsi-fungsi antara lain, sebagai aplikasi multimedia dapat digunakan sebagai pemutar musik/music player, memiliki fungsi video kamera dan aplikasi personal lainnya. Untuk produktivitas profesional dan personal dapat dipakai untuk membuka aplikasi instant messaging/chatting dan jejaring sosial, membaca E-mail pribadi, memiliki kemampuan navigasi/GPS (Global Positioning System) dan memiliki akses internet. Untuk produktivitas bisnis, digunakan untuk membaca E-mail, membuka aplikasi bisnis, melakukan Voice calling atau Corporate messaging. Telepon cerdas juga memiliki kemampuan manajemen dan implementasi policy, gampang digunakan, dan dapat mengatur dan mengontrol aplikasi. Telepon cerdas juga memiliki keunggulan dalam hal keamanan karena dapat menghapus data dari jauh serta enkripsi dan manajemen data. (Signorini,2010)
2.      Motivasi Berprestasi
v  Defenisi
Menurut  McClelland (dalam Sukadji dkk,2001) motivasi berprestasi merupakan motif yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing dengan suatu ukuran keunggulan baik berasal dari standar prestasinya sendiri di waktu lalu ataupun prestasi orang lain.
Murray (dalam Widyastono, 2006) menyatakan bahwa motivasi berprestasi adalah keinginan untuk menyelesaikan suatu tugas yang sulit atau dorongan untuk mengatasi rintangan dan memelihara kualitas kerja yang tinggi, serta bersaing melalui usaha untuk melebihi perbuatan yang lampau atau mengungguli orang lain.
Berdasarkan pemaparan di atas, motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri individu untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing sehingga individu selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuan setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan baik berasal dari standar prestasinya sendiri di waktu lalu ataupun prestasi orang lain.
v  Karakteristik Individu yang memiliki motivasi berprestasi
McClelland (1987) mengemukakan beberapa karakteristik individu dengan motivasi berprestasi tinggi dan rendah, yaitu:
a.       Pemilihan tingkat kesulitan tugas
Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung memilih tugas dengan tingkat kesulitan menengah (moderate task difficulty), sementara individu dengan motivasi berprestasi rendah cenderung memilih tugas dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi atau sangat rendah. Banyak studi empiris menunjukkan bahwa subjek dengan kebutuhan berprestasi tinggi lebih memilih tugas dengan tingkat kesulitan menengah, karena individu berkesempatan untuk membuktikan bahwa ia mampu melakukan sesuatu dengan lebih baik (McClelland, 1987).
Weiner (dalam McClelland, 1987) mengatakan bahwa pemilihan tingkat kesulitan tugas berhubungan dengan seberapa besar usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh kesuksesan. Tugas yang mudah dapat diselesaikan oleh semua orang, sehingga individu tidak mengetahui seberapa besar usaha yang telah mereka lakukan untuk mencapai kesuksesan. Tugas sulit membuat individu tidak dapat mengetahui usaha yang sudah dihasilkan karena betapapun besar usaha yang telah mereka lakukan, namun mereka mengalami kegagalan.
b.       Ketahanan atau ketekunan (persistance) dalam mengerjakan tugas
Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan lebih bertahan atau tekun
dalam mengerjakan berbagai tugas, tidak mudah menyerah ketika mengalami kegagalan dan cenderung untuk terus mencoba menyelesaikan tugas, sementara individu dengan motivasi berprestasi rendah cenderung memiliki ketekunan yang rendah. Ketekunan individu dengan motivasi berprestasi rendah terbatas pada rasa takut akan kegagalan dan menghindari tugas dengan tingkat kesulitan menengah.
c.        Harapan terhadap umpan balik (feedback)
Individu dengan motivasi berprestasi tinggi selalu mengharapkan umpan balik (feedback) atas tugas yang sudah dilakukan, bersifat konkret atau nyata mengenai seberapa baik hasil kerja yang telah dilakukan. Individu dengan motivasi berprestasi rendah tidak mengharapkan umpan balik atas tugas yang sudah dilakukan. Bagi individu dengan motivasi berprestasi tinggi, umpan balik yang bersifat materi seperti uang, bukan merupakan pendorong untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik, namun digunakan sebagai pengukur keberhasilan.
d.       Harapan atas hadiah (reward)
Individu dengan motivasi berprestasi tinggi tidak mengharapkan hadiah (reward) dalam menyelesaikan sebuah tugas. Individu lebih tertarik untuk merasakan kepuasan intrinsik (intrinsic satisfaction), seperti menunjukkan kecerdasan atau memperlihatkan kemampuan di hadapan orang lain daripada mengharapkan hadiah. Individu dengan motivasi berprestasi rendah mengharapkan hadiah (reward) yang bersifat penerimaan dari lingkungan sosial, pujian, uang atau barang.
e.       Kemampuan dalam melakukan inovasi (innovativeness)
Inovatif dapat diartikan mampu melakukan sesuatu lebih baik dengan cara berbeda dari biasanya. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan menyelesaikan tugas dengan lebih baik, menyelesaikan tugas dengan cara berbeda dari biasanya, menghindari hal-hal rutin, aktif mencari informasi untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu, serta cenderung menyukai hal-hal yang sifatnya menantang daripada individu yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
v  Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi
McClelland (dalam Sukadji dkk, 2001) menjelaskan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap motif berprestasi, yaitu:
a.       Harapan orang tua terhadap anaknya
Orang tua yang mengharapkan anaknya bekerja keras dan berjuang untuk mencapai sukses akan mendorong anak tersebut untuk bertingkah laku yang mengarah kepada pencapaian prestasi.
b.      Pengalaman anak pada tahun-tahun pertama kehidupan
Adanya perbedaan pengalaman masa lalu pada setiap orang menyebabkan terjadinya variasi tinggi rendahnya kecenderungan untuk berprestasi pada diri seseorang. Hal ini biasanya dipelajari pada masa kanak-kanak awal, terutama melalui interaksi dengan orang tua maupun figur lain.
c.       Latar belakang budaya tempat anak dibesarkan
Bila dibesarkan dalam budaya yang menekankan pentingnya keuletan, kerja keras, sikap inisiatif dan kompetitif, serta suasana yang selalu mendorong individu untuk memecahkan masalah secara mandiri tanpa dihantui perasaan takut gagal, maka dalam diri seseorang akan berkembang hasrat berprestasi yang tinggi.
d.      Peniruan tingkah laku (modelling) anak terhadap figur lain
Melalui ”observational learning” anak meniru banyak karakteristik dari model, termasuk dalam kebutuhan untuk berprestasi jika model memiliki motif tersebut dalam derajat tertentu.
e.       Lingkungan tempat proses pembelajaran berlangsung
Lingkungan belajar yang menyenangkan, tidak mengancam, member semangat dan sikap optimisme bagi siswa dalam belajar, cenderung akan mendorong seseorang untuk tertarik belajar, memiliki toleransi terhadap suasana kompetisi dan tidak khawatir akan kegagalan.
D.    Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
·         Kompter/laptop
E.     Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah 60 orang mahasiswa Psikologi USU angkatan 2008. Sampel dipilih melalui tehnik incidental sampling. Dalam sampling ini hanya individu-individu atau group-group yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai saja yang diteliti (Hadi, 2004).
F.     Proses Analisa
Analisa menggunakan survey online melaluli www.kwiksurvey.com
G.    Kalkulasi Biaya
Mini Project ini tidak menggunakan biaya dikarenakan dilakukan secara online.
II.                PELAKSANAAN
A.    Sistematis Pelaksanaan
1.      Penentuan tema
Penentuan tema dilakukan pada tanggal 6 April 2012. Setelah kelompok melakukan diskusi akhirnya memutuskan memilih tema “Peran Teknologi sebagai Media Belajar pada Mahasiswa”.
2.      Pembuatan rancangan proyek
Rancangan proyek disusun pada tanggal 20 April 2012. Disini kelompok mulai menyusun rancangan, mulai dari menentukan apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, dan kapan akan dillakukan.
3.      Pembuatan aitem survey
Pada tanggal 11 Mei 2012, kelompok menyusun aitem survey yang akan dilakukan
4.      Penyebaran survey
Penyebaran survey dilakukan pada media online, yaitu jejaring sosial facebook pada group Psikologi 2008 mulai dari tanggal 18 Mei 2012 sampai 1 juni 2012.
5.      Pengumpulan hasil survey
Pengumpulan hasil survey dilakukan pada 4 juni 2012
6.      Analisis hasil survey
Analisis dilakukan pada tanggal 4 juni 2012, kemudian melakukan evaluasi
7.      Pembuatan laporan
Pembuatan laporan dilakukan pada 6 Juni 2012, dengan mengumpulkan semua data yang telah diperoleh
8.      Pembuatan poster
Pembuatan poster dilakukan pada 6 Juni 2012.
III.             PELAPORAN DAN EVALUASI
A.    Hasil
No
Pernyataan
Jawaban
Ya
Tidak
1
Apakah anda memiliki telepon seluler?
100% (60)
-
                        
1
2
>2
2
Berapa banyak telepon seluler yang anda miliki sekarang?
38,98% (23)
45,76% (27)
15,25% (9)
Ya
Tidak
3
Apakah anda memiliki telepon cerdas (seperti, Blackberry, Android OS, iPhone, Windows OS, Palm)?
100% (60)
-
1
2
>2
4
Berapa banyak telepon cerdas yang anda miliki?
71,67% (43)
15% (9)
13,33% (8)
Layar Sentuh
Keypad Biasa
Keypad Qwerty
5
Jenis telepon cerdas seperti apakah yang anda miliki?
26,67% (16)
13,33% (8)
60% (36)
< 6 Bulan
1-2  Tahun
>2 Tahun
6
Sudah berapa lama anda memiliki telepon cerdas?
13,33% (8)
41,67% (25)
45% (27)
Sering
Kadang-kadang
Tidak Pernah
7
Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses internet?
73,33% (44)
25% (15)
1,67% (1)
8
Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk chatting/instant messaging?
75% (45)
21,67% (13)
3,33% (2)
9
Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses jejaring sosial (facebook, twitter, myspace,dll.)?
80% (48)
20% (12)
-
10
Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk bermain games?
33,33% (20)
31,67% (19)
35% (21)
11
Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda saat melakukan aktivitas lain?
63,33% (38)
33,33% (20)
3,33% (2)
12
Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda (membuka situs internet, chatting, dll.) saat sedang melakukan pekerjaan sekolah ( mengerjakan pekerjaan rumah, belajar)?
56,67 % (34)
41,67% (25)
1,67% (1)
13
Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda (membuka situs internet, chatting, dll.) saat sedang dalam proses belajar mengajar di dalam kelas?
41,67% (25)
45% (27)
13,33% (8)
14
Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda (membuka situs internet, chatting, dll.) saat sedang membawa kendaraan(baik pada saat kendaraan bergerak, ataupun saat berhenti)?
23,33% (14)
43,33% (26)
33,33% (20)
15
Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses situs porno?
5% (3)
15% (9)
80% (48)
16
Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses berita?
33,33% (20)
50% (30)
16,67% (10)
17
Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mencari referensi tugas sekolah?
60% (36)
31,67% (19)
8,33% (5)
18
Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda (seperti untuk mengakses internet, chatting/instant messaging, bermain games, dll) sampai larut malam?
43,33% (26)
38,33 (23)
18,33% (11)
19
Apakah anda pernah merasa pekerjaan anda terganggu akibat menggunakan telepon cerdas?
16,67% (10)
43,33% (26)
40% (24)
20
Apakah anda merasa prestasi akademis anda (nilai ujian) mengalami penurunan setelah menggunakan telepon cerdas?
1,67% (1)
26,67% (16)
71,67% (43)






B.     Evaluasi
Berdasarkan hasil survey diatas, 100% dari sampel memiliki telepon cerdas (smartphone). Tidak hanya memiliki 1, namun 13,33% atau 8 orang sampel memiliki lebih dari 2 smartphone. Penggunaan smartphone ini tidak sebatas mendukung hobi, namun juga digunakan untuk keperluan perkuliahan, seperti pencarian tugas-tugas kuliah, atau menggunakan fitur-fitur chating untuk berdiskusi seputar perkuliahan.
Berdasarkan hasil survey diatas, meskipun para pengguna smartphone  sudah menggunakan smartphone terkait dengan kebutuhan kuliah, namun masih diperlukan penggunaan yang lebih bijak lagi. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa sampel yang belum bisa dikatakan sebagai pengguna yang cerdas, mereka menggunakan smartphone untuk hal-hal yang tidak tepat.
Adanya smartphone tentunya dapat membantu mahasiswa untuk meningkatkan motivasi berprestasi, karena smartphone  memudahkan mahasiswa untuk mencari segala informasi yang berguna untuk meningkatkan prestasinya, oleh karena itu jadilah mahasiswa yang bijak dalam menggunakan smartphone sehingga dapat meningkatkan prestasi.
C.    Testimoni
1.      Rica Amelia (08-044)
Senang sekali rasanya saya telah selesai mengerjakan mini project ini, walaupun mini project seperti ini pernah saya lakukan di semester – semester yang lalu, tetapi hal tersebut membuat saya semakin banyak pengalaman dalam membuat suatu penelitian. Metode ini sangat baik untuk persiapan saya dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya dan juga saya berharap dengan penelitian yang saya lakukan ini banyak manfaat yang bisa didapatkan, baik itu untuk diri saya sendiri dan bagi orang-orang lain yang membaca hasilnya. Tidak lupa juga saya ucapkan  banyka terimakasih kepada dosen pengampuh mata kuliah Psikologi Pendidikan ibu Dina, yang telah memberi  kami suatu tugas yang bersifat aplikatif yang tentunya sangat bermanfaat bagi kami selaku para mahasiswa.
2.      Husna Astria (08-046)
Dalam pengerjaan tugas kali ini kami melalukannya secara online
dikarenakan sulitnya menemukan jadwal yang tepat jika kami melakukan
kunjungan secara langsung ke sekolah, belum lagi masalah izin yang
kami pikir akan menyita waktu sehingga diputuskan lah untuk
menyebarkan survey online, tapi ternyata survey yang kami lakukan
secara online juga tidak lebih mudah dari mengunjungi langsung
sekolah, kami harus menunggu hasil dari teman-teman yang bersedia,
untuk saya mengucapkan terimakasih untuk teman-teman yang bersedia
membantu kami.
Mini project ini membantu mahasiswa dalam mengasah
kemampuannya untuk bekerja dalam sebuah tim, juga kemampuan berpikir
kreatif di sini mahasiswa diminta untuk menyajikan hasil berupa poster dan bagaimana poster tersebut dibuat semenarik mungkin dan bagaimana ketika orang melihat poster yang dibuat mengerti maksud dari poster tersebut.
3.      Sari Amanda (08-112)
Tugas ini memberikan pengalaman baru bagi saya. Walaupun sudah pernah melakukan beberapa penelitian sebelumnya, tugas ini terasa berbeda karena menggunakan metode survey yang  baru saya pelajari di mata kuliah Psikologi Pendidikan. Selain itu, topik smartphone masih sangat menarik untuk diteliti karena merupakan topik yang terus berkembang khususnya di kalangan mahasiswa, dan sekarang saya menjadi paham mengenai motivasi berprestasi dikalangan mahasiswa dalam penggunaan smartphone. Saya juga mengucapkan kepada bu Dina atas pengalaman baru saya ini.
D.    Poster
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, P., Blackwood A., 2004. Mobile and PDA technologies and their future use in education. Bristol: JISC Technology and Standards Watch.
Gellerman,Saul,W,. (1984). Motivasi dan produktivitas. Jakarta : PT.Pustaka Binaman Pressindo.
Hadi, S. (2004). Metodologi Research. Yogyakarta : Penerbit Andi.
McCelland,D.C.(1987). Human motivationI. New York : The Press Syndicate of The University of Cambridge.
Ninawati.(2002). Motivasi berprestasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol 4, No 8.77-78
Shiraishi, Y., Ishikawa, D., Sano, S., Sakurai, K., 2010. Smartphone Trend and Evolution in Japan. Tokyo: Mobile Computing Promotion Consortium.
Signorini, E., Hochmuth, P., 2010. Consumerization of the Mobile Enterprise. Boston: Yankee Group.
Sukadji, Soetarlinah & Evita E. Singgih-Salim (2001). Sukses di Perguruan Tinggi (Edisi Khusus). Depok: Psikologi Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia
White, M., 2010. Information anywhere, any when: The role of the smartphone. Business Information Review 2010 27, 242-47

Tidak ada komentar:

Posting Komentar