Kalau kita mendengarkan nama kota Sidimpuan disebut pasti yang pertama terlintas adalah salak, ya Sidimpuan memang identik dengan salak, tapi pernahkan terpikir untuk menjelajahi Sidimpuan? mungkin banyak yang akan menjawab tidak, saya juga awalnya tidak memiliki pikiran bahwa saya akan sedikit menikmati pesona Sidimpuan, saya dan beberapa teman dari angkatan 2008 melakukan perjalanan singkat ke Sibolga dan Sidimpuan, rencana awal sebenarnya adalah Kota Sabang berhubung kota Aceh sedang tidak aman karena situasi politik maka beralihlah kami ke Kota Sibolga. Dua hari di Sibolga kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Sidimpuan, sepanjang perjalan kami disuguhi pemandangan yang indah oleh Sang Maha setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam dari Sibolga akhirnya kami sampai di Rumah Rahma Hayati, setelah istirahat dan makan siang akhirnya kami mulai jalan-jalan, tempat pertama yang kami tuju adalah Aek Sijornih, di sini kami disuguhkan pemandangan yang indah, ada sungai dengan air terjunnya, juga pemandangan yang indah, sebelum memasuki kawasan kami harus melewati jembatan gantungsetelah melewati jembatan gantung kami menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit berjalan kaki dan sedikit mendaki kami akirnya sampai di tujuan, di sini ada air terjun kecil air terjun terletak di bawah, dan agak ke atas ada pondok-pondok kecil tempat istirahat
Puas menikmati aek sijornih kamipun pulang, di jalan pulang ke rumah salah satu teman kami singgah ke benteng Huraba yang merupakan benteng pertahanan yang pernah ada di kota sidimpuan.
Puas foto-foto kamipun meninggalkan lokasi benteng Huraba, kurang lebih 20 menit kami sampai di rumah.
Tujuan selanjutnya adalah menikmati jajanan kota Sidimpuan, makanan yang disuguhkan tidak jauh berbeda dengan makanan yang ada di Medan, kami tidak sempat menikmati salak Sidimpuan dan olahannya karena pasar tutup di malam hari.
Walaupun tidak menikmati salak yang menjadi "icon" kota ini tapi kami tetap menikmati kota Sidimpuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar