Halaman

Kamis, 17 November 2011

BAB IV

Tenaga Bimbingan Di Sekolah

unsur personil bimbingan dalam suatu bab tersendiri, dengan perincian sebagai berikut:

1. Judul atau nama unsur personil serta deskripsi kedudukan dan tugas mereka yg dikemukakan dalam pedoman pedoman resmi bagi pelayanan bimbingan di sekolah indonesi

2. Syarat pendidikan formal yg harus dipenuhi oleh konselor sekolah dan sikap serta sifat yg harus dimiliki

3. Tantangan yg dihadapi oleh konselor sekolah

A. Unsur Personil Bimbingan

1. Menurut Pedoman Pedoman Resmi

Dalam kurikulum sekolah dasar 1975 pedoman bimbingan dan penyuluhan, buku III C, disebutkan kepala sekolah guru kelas dan Penyuluh Pendidikan. Kepala sekolah berkedudukan sebagai penanggung jawab penuh dan bertugas merencanakan program bimbingan. Guru kelas beredudukan sebagai pelaksanan utama program bimbingan dan bertugas menjadi penyuluh bagi kelas tertentu, mengumpulkan informasi. Penyuluh pendidikan berkedudukan sebagai pejabat untuk suatu wilayah, mencakup beberapa sekolah dasar, dan bertugas mengkoordinasi kegiatan bimbingan di wilayah.

2. Menurut Literatur Profesional dalam Bahasa Inggris

Bruce Shertzer dan Shelly Stone yg berjudul Fundamental of Guidance (1976,1981) ditegaskan bahwa tanggung jawab jajaran tenaga bimbingan sangat bergantung kepada taraf keterlibatan dan sifat tugas mereka dalam rangka pelayanan bimbingan. Berdasarkan patokan tersebut dibedakan 3 personil bimbingan yaitu:

a. Tenaga bimbingan utama yaitu konselor sekolah, tenaga professional dan guru.

b. Tenaga administrasi bimbingan atau yg memegang suatu fungsi pimpinan. Tenaga ini berkedudukan sebagai petugas structural dan memikul tanggung jawab sebagai perencana, coordinator , pengawas dan evaluator.

c. Tenaga yang menunjang. Tenaga ini berkedudukan sebagai ahli dalam salah satu ilmu terapan yang mempunyai kaitan dengan pelayanan bimbingan.

3. Klasifikasi Personil Bimbingan

a. Konselor sekolah yaitu tenaga professional yg mencurahkan seluruh waktunya pada pelayanan bimbingan. Dapat berjumlah lebih dari 1 orang.

b. Guru pembimbing atau guru konselor yaitu guru yg disamping mengajar disalah satu bidang studi terlibat juga dalam rangkaian pelayanan bimbingan termasuk layanan konseling.

c. Guru yaitu tenaga pengajar yg melibatkan diri dalam pelayanan bimbingan. Perlu dibedakan antara guru kelas dan guru bidang studi.

d. Sumber tenaga penunjang yaitu tenaga spesialis seperti psikolog klinis, psikiater dan dokter.

B. Pendidikan Konselor Sekolah

1. Pendidikan Akademik

Sejak tahun 1992 progrma pendidikan akademik bagi konselor sekolah pada IKIP negeri adalah program studi bimbingan dan konseling. Program ini merupakan hasil peninjauan kembali terhadap program kegiatan studi yang ditetapkan dalam kurikulum inti pendidikan tenaga pendidik yang terbit pada tahun 1982.

Kurikulum Pendidikan konselor sekolah di Indonesia bertujuan mencetak tenaga yang memiliki seperangkat kemampuan dasar yang mutlak dibutuhkan lapangan.

2. Perkembangan Kepribadian

Pembahasan tentang ciri-ciri kepribadian yang mempengaruhi efektivitas pekerjaan seorang konselor sekolah berkaitan erat dengan tinjauan terhadap peranan kepribadian konselor dalam memberikan layanan konseling. Belkin menyajikan sejumlah kualitas kepribadian dibawah tiga judul, yaitu

a. Mengenal diri sendiri

b. Memahami orang lain

c. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

Uraian tentang aneka ciri kepribadian konselor yang disajikan diatas tidak mengandung implikasi bahwa hanyalah tipe-tipe kepribadian tertentu yang cocok untuk menjabat sebagai konselor sekolah.

C. Tantangan yang dihadapi oleh konselor sekolah

1. Keadaan di Amerika Serikat

Tantangan biasanya dikaitkan dengan uraian tentang tugas dan peranan tenaga bimbingan dan berbagai konflik yg timbul mengenai peranannya di sekolah

Selain itu konselor juga harus menghadapi tantangan yg berkaitan dengan penghayatan peranannya serta pelaksanaan tugasnya:

- Memberikan pelayanan kepada semua siswa secara merata dan tidak hanya memberikan kepada siswa yg merupakan suatu kasus

- Mengalokasikan waktu secara seimbang untuk beraneka ragam kegiatan yg dilakukan

- Menjaga keseimbangan antara berada dikantornya sendiri untuk mengerjakaan hal administrative serta berwawancara dengan siswa

- Menjaga diri terhadap prasangkan yg kerap dipegang oleh masyarakat umum

- Menciptakan variasi saluran untuk bekerja sama dengan staff pengajar

- Mengembangkan dedikasi aktif terhadap profesinya sendiri

- Menjaga diri terhadap kecendrungan untuk menolak sembarang perubahan dalam cara berpikir dan bekerja

- Memahami keseluruhan hak dan kewajibannya

2. Keadaan di Indonesia

Tantangan yg kerap sekali dihadapi konselor dalam sekolah pendidikan jenjang menengah :

- Diri konselor sendiri

- Pimpinan sekolah

Pada umumnya jajaran kepala sekolah memberikan sikap positif terhadap bimbingan dan konseling akan tetapi belum tentu mereka sungguh sungguh mengerti hakikat dari pelayanan bimbingan.

- Staff guru

- Para siswa

Dalam kalangan siswa tanggapan bervariasi banyak dari tanggapan positif sampai sikap kurang peduli bahkan jelas jelas menolak.

- Orang tua

Banyak orang tua merasa senang dengan hadirnya seorang konselor disekolah yg dapat membantu anaknya menjadi lebih dewasa dan menjadi mediator antara harapan orang tua dengan harapan anaknya

- Suasana sekolah dan keadaan dunia pendidikan

Suasana sekolah yg kurang disiplin, sikap siswa yg mencontek, mencari pembelaan diri atas kesalahannnya pasti akan mempersulit pekerjaan konselor sekolah.

- Berwawasan luas berpikir kreatif dan bertindak tepat.

sumber :

Winkel, W. S & Sri, Hastuti. (2010). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar