Halaman

Jumat, 23 Maret 2012

Tugas II Psikologi Pendidikan

A. Sejarah Singkat

Jean Piaget dilahirkan di Neuchâtel, Swiss, pada tanggal 9 Agustus 1896. Pada tahun 1918, Jean Piaget menerima gelar Doktor dalam Ilmu dari Universitas Neuchâtel. Dia bekerja selama setahun psikologi di laboratorium di Zurich dan terkenal psikiatri Bleuler di klinik Selama periode ini, ia diperkenalkan pada karya-karya Freud, Jung, dan lain-lain. Pada 1919, ia mengajar psikologi dan filsafat di Sorbonne di Paris. Di sini ia bertemu Simon dan melakukan penelitian inteligen dan mulai mewawancarai subjek di sebuah sekolah anak laki-laki, dengan menggunakan teknik wawancara psikiatri yang ia pelajari di tahun sebelumnya. Pada tahun 1921, artikel pertamanya tentang psikologi kecerdasan diterbitkan. Pada tahun yang sama, ia mendapat posisi di Institut JJ Rousseau di Geneva. Di sini ia memulai penelitian dengan murid-muridnya untuk penalaran anak SD.

B. Inteligensi

Teori Piaget merupakan teori inteligensi yang menekankan pada aspek perkembangan kognitif, tidak merupakan teori yang mengenai struktur inteligensi semata-mata. Piaget tidak melihat inteligensi sebagai suatu yang dapat didefenisikan secara kuantitatif sebagaimana umumnya dicerminkan oleh banyaknya jawaban yang benar pada suatu tes akan tetapi ia menyimpulkan dalam prinsip teorinya bahwa daya pikir atau kekuatan mental anak yang berbeda usia akan berbeda pula secara kualitatif. Oleh karena itu, masalah utama dalam membahas inteligensi adalah masalah cara mengungkapkan berbagai metode berfikir yang digunakan oleh anak-anak dari berbagai tingkatan usia.

Pada dassarnya Piaget lebih melihat inteligensi pada aspek isi, struktur, dan fungsinya. Dalam menjelaskan inteligensi sesuai dengan aspek isi, struktur, dan fungsinya. Dalam menjelaskan inteligensi sesuai dengan aspek isi, struktur, dan fungsi tersebut Piaget mengaitkannya pada periodisasi perkembangan biologis anak. Periodisasi ini olehnya dibagi atas periode perkembangan tahap sensory motor, praoperation, concrete operation, dan formal operation. Perkembangan biologis tersebut dimaksudkan pula sebagai periode perkembangan kognitif dan intelektual yang didalamnya mengandung konsepsi inteligensi masing-masing.

1. Practical Intelligence

Nama lain untuk inteligensi sensory motor yang tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan sensory motor (0-2 tahun) dan merupakan dasar dari semua inteligensi yang berkembang kemudian. Pada tahap ini anak dapat belajar untuk berbuat sesuatu sekalipun ia belum mampu memikirkan perbuatan itu.

2. Preoperational Intelligence

Pada tahap ini (2-7 tahun) berkembang pulalah perkembangan kognitifnya memasuki tahap inteligensi praoperational yang berciri adanya cara berfikir intuitif yang memungkinkan anak memahami berbagai tugas dan situasi yang kompleks

3. Operational Intelligence

Pada usia 5-7 tahun anak memasuki tahap perkembangan dasar inteligensi operasional dengan mulainya anak memahami apa yang disebut sebagai concrete operation. Bentuk-bentuk concrete operation dalam tahap perkembangan inteligensi ini adalah konversi dan klasifikasi

4. Formal Operational Intelligence

Pada tahap ini keterbatasan inteligensi operasional telah teratasi. Anak mampu berfikir hipotetik dan dapat menguji secara sistematik berbagai penjelasan mengenai kejadian-kejadian tertentu, dikarenakan anak telah mulai dapat menemukan penyelesaian suatu masalah. sumber:

Azwar, Saifuddin.2006.Pengantar Psikologi Inteligensi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Link

Oleh: Rica Amelia (08-044) Husna A. Aritonang (08-046) Sari Amanda (08-0112)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar